Berkunjung ke Ladakh seperti bukan berada di India. Gurun pasir
kecoklatan membentang luas dipayungi langit biru nan jernih
Kota Eco-friendly
Gurun Pasir Ladakh |
Setiap wisatawan yang memasuki daerah Ladakh sudah pasti akan
singgah di Kota Leh, ibukota Ladakh. Kota ini berada di ketinggian 3.500 meter
dari permukaan laut. Walau matahari terlihat gagah menampakkan diri, udara
terasa cukup dingin. Tak banyak yang bisa dinikmati di Leh, namun justru di
situ kenikmatannya. Tak ada bunyi klakson. Kendaraan bermotor pun bisa dihitung
jari. Yang ada hanya gurun pasir dengan latar belakang pegunungan Himalaya yang
setiap puncaknya tertutup salju tebal. Mungkin hanya di Ladakh di mana frostbite
dan sunburn terjadi secara bersamaan.
Leh Bazzar |
Berjalan-jalan di pusat kota, wisatawan akan menemukan Leh Bazzar,
tempat aktifitas kebanyakan penduduk Leh. Di sana terdapat toko suvenir yang
menjual syal buatan Khasmir. Walau berada di negara bagian paling utara, Ladakh
mulai banyak dikunjungi turis sekitar tahun 1974. Kebanyakan mereka datang
Eropa. Tak heran banyak restoran di Ladakh
yang menawarkan menu makanan Eropa, seperti
Pizza. Terdapat juga restoran Asia yang
menawarkan menu Indonesia seperti nasi goreng
dan sate. Penduduk Leh sangat ramah. Mereka
akan menyapa setiap turis yang datang dengan mengucapkan Julley. Kata itu memiliki
arti yang banyak, mulai dari selamat datang, selamat pagi, selamat siang, selamat malam, permisi, maaf, terima kasih, dan sampai jumpa.
Yang
menarik, penduduk Leh sangat sadar akan eco-friendly. Jika sedang
berbelanja, para pedagang tidak akan memberikan kantung plastik melainkan
kantung kertas untuk menyimpan barang yang baru dibeli. Di Leh terdapat juga
penjual air mineral isi ulang. Pembeli cukup membawa botol air minum sehingga
mengurangi sampah botol plastik. Bahkan kebanyakan rumah dan penginapan sudah
mempunyai sistim daur ulang tradisional untuk berfungsi mengubah kotoran manusia
menjadi sampah organik
Mayoritas penduduk Ladakh menganut agama Buddha. Tak heran banyak biara yang jadi tempat tinggal para biksu. Penduduk setempat melafalkan biara dengan sebutan gompa. Uniknya, wisatawan diperbolehkan berkunjung. Salah satunya adalah Alchi Gompa, biara tertua di Leh. Berada di tepi Sungai Indus, Alchi Gompa memiliki banyak patung dan lukisan Buddha. Namun turis tidak diperbolehkan mengambil gambar. Biara lain yang juga menjadi objek wisata di Leh adalah Hemis Gompa yang menjadi biara terbesar di Ladakh. Di biara ini pula kerap diadakan Hemis Festival, sebuah ritual yang dipersembahkan kepada Padmasabhava yang dipercaya sebagai reinkarnasi Budhha. Biara lain bernama Thiksey Gompa yang posisinya terletak di puncak tebing batu. Berbeda dari biara yang lainnya, Thiksey Gompa dilengkapi dengan sekolah, restoran, toko, dan hotel. Di dalamnya terdapat patung Budhha setinggi 15 meter
Mayoritas penduduk Ladakh menganut agama Buddha. Tak heran banyak biara yang jadi tempat tinggal para biksu. Penduduk setempat melafalkan biara dengan sebutan gompa. Uniknya, wisatawan diperbolehkan berkunjung. Salah satunya adalah Alchi Gompa, biara tertua di Leh. Berada di tepi Sungai Indus, Alchi Gompa memiliki banyak patung dan lukisan Buddha. Namun turis tidak diperbolehkan mengambil gambar. Biara lain yang juga menjadi objek wisata di Leh adalah Hemis Gompa yang menjadi biara terbesar di Ladakh. Di biara ini pula kerap diadakan Hemis Festival, sebuah ritual yang dipersembahkan kepada Padmasabhava yang dipercaya sebagai reinkarnasi Budhha. Biara lain bernama Thiksey Gompa yang posisinya terletak di puncak tebing batu. Berbeda dari biara yang lainnya, Thiksey Gompa dilengkapi dengan sekolah, restoran, toko, dan hotel. Di dalamnya terdapat patung Budhha setinggi 15 meter
Nubra Valley dan Pangsong Tso
Puas berkeliling Leh, saatnya bergeser sedikit untuk menikmati
keindahan alam Ladakh secara keseluruhan. Atraksi naik unta di gurun pasir bisa
menjadi pilihan. Aktifitas itu tersedia di Nubra Valley yang jaraknya sekitar lima
jam perjalanan menggunakan mobil dari Leh. Di Nubra Valley juga terdapat biara yang
letaknya di atas gunung bernama Diskit Gompa. Untuk menuju biara itu,
pengunjung harus rela trekking. Diskit Gompa adalahbiara tertua di Nubra
Valley, usianya sudah lebih dari 500 tahun. Daya tarik utama dari biara ini
adalah patung Budhha Maitreya berukuran besar. Untuk menuju Nubra Valley,
terlebih dahulu harus melewati Khardung La Pass, sebuahjalan
sepanjang 39 kilometer di ketinggian 5.600
meter dari permukaan laut. Butuh keberanian
untuk melalui jalan ini, karena semakin ke
atas, jalan yang semakin menyempit, sementara
jurang dengan gurun pasir di bawahnya seakan
siap menerkam kendaraan yang lewat. Di sisi
berlawanan, tebing batu dengan kerikil yang
terus berjatuhan juga mengancam.
Satu
lagi objek wisata yang tak boleh terlewat di Ladakh adalah Pangsong Tso atau
Danau Panggong. Danau yang panjangnya lebih dari 130 meter ini menjadi tenar
berkat film layar lebar 3 Idiots. Di penghujung film, danau ini dijadikan
lokasi syuting yang pada akhirnya ikut mendongkrak popularitas danau. Tak mengherankan
danau ini jadi tenar, karena memang landsekap-nya yang indah. Airnya yang
berwarna biru seakan menyatu dengan warna langit. Sementara di setiap sisinya,
baris pengunungan seakan membengtengi keberadaan danau ini.
Bagi
yang ingin bermalam, di Danau Panggong terdapat rumah penduduk yang bisa
disinggahi atau bisa juga dengan membuka tenda. Beberapa suku nomaden kadang
terlihat di kawasan ini. Mereka akan membangun tenda di
lahan yang kosong, menggembala ternakternak mereka
sebelum akhirnya kembali berpindah tempat.
Penjagaan Super Ketat
Penjagaan di Ladakh |
Ladakh bersebelahan dengan Pakistan, yang dalam kurun beberapa
tahun belakangan ini kerap bersitegang dengan India. Karena itu jangan terkejut
apabila tiba di Bandara Kushok Bakula Rimpochhe, banyak tentara berjaga-jaga di
setiap sudut dengan menggendong senapan model AK-47. Namun penduduk Ladakh
sendiri tidak menganggap orang-orang Pakistan sebagai musuh. Bahkan mereka
selalu memanggil orang Pakistan sebagai sebutan saudara. Status Tibet yang
masih belum diakui oleh pemerintah China sebagai sebuah Negara merdeka sedikit
banyak ikut mempengaruhi penduduk Ladakh. Pasalnya penduduk Ladakh lebih mirip
orang Tibet dari pada orang India kebanyakan. Tak jarang ada aktivis Tibet yang
melarikan diri dan memilih menetap di Ladakh. Sama halnya jika ingin berkunjung
ke Nubra Valley dan Pangsong Tso, dibutuhkan izin khusus untuk memasuki daerah
tersebut. Wisatawan bisa mengurusnya sendiri, namun akan lebih mudah jika
dilakukan oleh travel agent. Di Leh, banyak terdapat travel
agent yang menawarkan perjalanan ke Nubra Valley dan Pangsong Tso. Mereka
akan mengurusi semua kebutuhan turis, mulai dari mencarikan pemandu, mencarikan
juru masak, membeli makanan untuk perbekalan dan mengurus perizinan.
Altitude Mountain Sickness
Berada di ketinggian, membuat kadar oksigen di Ladakh sangat
tipis. Banyak wisatawan yang terkena Altitude Mountain Sickness begitu tiba di
Leh. Altitude Mountain Sickness adalah gagalnya tubuh menyesuaikan diri dengan
suhu udara yang tipis yang bisa mengakibatkan sakit kepala, mual, dan hilangnya
nasfu makan. Karena itu setiap pengunjung yang datang ke Ladakh disarankan untuk
beristirahat total selama dua hari penuh untuk menyesuaikan diri.
Musim Dingin di Ladakh India Utara |
Selain tipisnya, udara di Ladakh juga kering yang kerap memaksa
hidung beradaptasi dengan mengeluarkan ingus untuk menjaga agar tetap lembab.
Jangan terkejut apabila mendapati darah kering di rongga hidung. Ladakh
hanya terbuka bagi wisatawan di musim panas.
Di musim dingin suhu udara akan menembus lebih
dari minus 20 derajat Celsius. Hotel-hotel
akan tutup atau menaikkan tarif
berlipat-lipat. Kebanyakan penduduk Ladakh
akan bermigrasi ke kota-kota lainnya di India
saat musim dingin tiba.
Untuk
mencapai Ladakh, tersedia penerbangan dari New Delhi. Hampir semua jadwal
kedatangan dan keberangkatan hanya ada di pagi hari. Lewat siang hari, terpaan angin
atau badai gunung sering mengganggu penerbangan. Selain lewat jalur udara,
Ladakh juga bisa dicapai dengan jalur darat dari Srinagar atau dari Manali.
Lama perjalanan berkisar satu hingga dua hari dengan trek yang menantang dan
memiliki pemandangan yang indah. Namun jalur darat akan ditutup pada bulan
November hingga Mei karena kerap terjadi longsor dan salju yang tebal.
Keindahan gurun pasir di Ladakh |
Memilih
berkunjung ke Ladakh dari pada kota-kota lain di India akan membuka mata, bahwa
tak selamanya perbedaan itu tak selaras. Kusamnya gurun pasir nyatanya tetap indah
ketika disandingkan dengan biru langit dan sejumput putih salju di pucuk
gunung.