Menjelajah Keindahan Bumi Priangan- Sejak berapa abad silam Jawa Barat sudah menjadi tempat favorit
para pelancong. Ahli geografi berkebangsaan Amerika, Eliza Ruhamah Scidmore (1858-1928)
pada 1897 menulis sebuah buku yang bertajuk Java: The Garden of The East,
yang terbit pertama kali di Washington pada 1897. Dalam buku itu terungkap bahwa
sejak abad 19, kawasan seperti Tangkuban Perahu, Lembang Papandayan, dan
Tasikmalaya sudah memesona para pelancong. Kekuatan wisata di bumi Priangan ini
terletak pada pemandangannya yang mengagumkan.
Majalah Mooi Bandoeng dalam sejumlah edisinya pada
1930-an yang digagas oleh komunitas pelancong Bandung Vooruit
mengungkapkan betapa cantiknya Kota Bandung, munculnya tempat
wisata baru seperti Maribaya, Ciwidey, Cibodas, Curug, Dago,
Garut, Tasikmalaya, hingga Pantai Pangandaran dan berbagai situ yang
bertebaran di Priangan diungkap lengkap.
Komunitas ini rajin menawarkan wisata bersama untuk turis-turis
Eropa. Hingga kini wisata alam yang disebutkan di atas tetap bertahan menjadi
tempat wisata favorit. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat kunjungan wisatawan yang datang ke kawasan tersebut mengalami kenaikan signifikan. Yuk kita bahas beberapa kota di Jawa Barat yang menjadi tujuan wisatawan,diantaranya Tasikmalaya, Garut, Bandung, dan sekitarnya.
Kota Bandung sendiri juga mempunyai tempat wisata belanja yang
tumbuh sejak 1990-an seperti factory outlet, agrowisata, hingga tempat
outbound. Bermunculan juga resto dan cafe dengan keunikan tersendiri. Musik angklung
sebagai salah satu music tradisional Jawa Barat tetap menarik wisatawan berkat
jasa Udjo Ngalagena yang melakukan terobosan agar angklung tidak hanya memainkan
lagu tradisional, tetapi juga lagu modern.
Menengok
Kerajinan Khas Tasikmalaya
Jika orang berkunjung ke Tasikmalaya, sayang untuk
melewatkan singgah di sentra-sentra kerajinan. Menurut catatan Dinas UMKM,
Koperasi, Industri dan Perdagangan Kota Tasikmalaya sektor UMKM meraup omzet
per tahun sekitar Rp2 triliun dari 7.700 unit usaha dengan serapan tenaga kerja
mencapai 55.000 orang. batik, bordir, kerajinan kayu, kerajinan bambu, kelom payung geulis, dan olahan makanan menjadi komoditas utama yang menggerakan ekonomi di Tasikmalaya.
Sentra Bordir
Jalan Air Tanjung- kecamatan Kawalu Tasikmalaya yang panjangnya sekitar 5 Km menjadi pusat bordir, berderet rumah-rumah produksi sepanjang jalan itu. Butik H. Zarkasie merupakan rumah produksi paling tua dan merupakan salah satu keturunan dari Hj. Umayah binti H.Musa, beliau adalah orang yang pertama kali merintis dan memperkenalkan bordir di Tasikmalaya pada Tahun 1925. ciri khas dari bordir Tasikmalaya adalah motifnya yang floral beragam.
Contoh Bordiran Haryati |
Butik Haryati
Hajjah Haryati |
Haryati dalam menjalankan usahanya dibantu oleh para karyawannya yang sekarang sudah mencapai 300 orang. Ibarat pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anak-anak Haryati juga membuka usaha yang sama, merek Turatex merupakan milik dari Erla salah satu anak tertua Haryati dari lima anaknya.. merek Turatex juga berlokasi di Air Tanjung
Kelom Geulis
Sandal Kelom Geulis Tasik |
Payung Kelom Geulis |