Bandung Wisata Sejarah Hingga Surga Belanja- Kota Bandung sendiri sebagai Ibukota Jawa Barat mempunyai sejumlah objek wisata di Bandung yang
menarik dan bisa Anda kunjungi untuk mengisi liburan akhir pekan Anda. Berikut deretan Objek Wisata Bandung
Rumah Mode House of Donatello
Di antara Factory Outlet (FO) yang bertebaran di kota
kembang ini. beberapa di antaranya sudah mempunyai nama. Di antaranya adalah
Rumah Mode. FO ini menyediakan berbagai merek branded ternama seperti
Ralph Lauren, Gucci dan Armani sisa ekspor dengan harga miring.
FO yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi No 41 ini juga bernuansa tradisional yang amat homey. Fasilitas bagi pengunjung disiapkan dengan baik, seperti café, tempat parkir, hingga taman yang asri. House of Donatello sama sekali tidak berafiliasi dengan merek Versace. Donatello adalah merek lokal yang mengkhususkan diri pada produk kulit. Berbagai macam tas, dompet, sepatu, jaket dan aksesori kulit lainnya bisa anda temukan di FO ini dengan harga terjangkau. FO yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi ini banyak disinggahi oleh turis Malaysia dan Singapura.
Rumah Mode House of Donatello
Rumah Mode House Of Donatello |
FO yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi No 41 ini juga bernuansa tradisional yang amat homey. Fasilitas bagi pengunjung disiapkan dengan baik, seperti café, tempat parkir, hingga taman yang asri. House of Donatello sama sekali tidak berafiliasi dengan merek Versace. Donatello adalah merek lokal yang mengkhususkan diri pada produk kulit. Berbagai macam tas, dompet, sepatu, jaket dan aksesori kulit lainnya bisa anda temukan di FO ini dengan harga terjangkau. FO yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi ini banyak disinggahi oleh turis Malaysia dan Singapura.
Heritage Factory Outlet
Heritage |
Gedung Sate
Gedung Sate |
Gedung Merdeka
Gedung Merdeka |
Kampung Gajah
Kampung Gajah Bandung |
Dengan
biaya sebesar itu pengunjung menikmati hampir seluruh wahana di Kampung Gajah
kecuali beberapa permainan special seperti Segway, 4D, dan Sky View.
Di sebelah selatan kota Bandung terdapat tempat wisata yang juga favorit
wisatawan, yaitu Kawah Putih Ciwidey. Surga Wisata Alam karena suasananya yang
sangat eksotik dengan hamparan pasir putih dan air dengan warna hijau kadang
biru. Di ketinggian Gunung Patuha, tersembunyi keindahan bekas kawah tua yang
unik. Untuk memasuki Kawah Putih setiap pengunjung akan dikenakan biaya sebesar
Rp15 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp30 ribu untuk wisatawan asing. Setelah
masuk, anda masih harus berjalan sejauh 5 km menuju ke puncak.
Kawah Putih Ciwidey
Kawah Ratu Ciwidey |
Dewan
Pemerintahan Bandung mendirikan sebuah stasiun penelitian hutan di tempat wisata
itu. Ciwidey adalah tempat wisata yang juga kerap
dikunjungi wanita Eropa. Mereka dilaporkan
gemar memakai celana panjang dengan sweater
atau kemeja ketika berjalan-jalan (Mooi Bandoeng,
September 1933).
Gunung Tangkuban Perahu
Salah satu tempat wisata klasik yang kerap dikunjungi wisatawan
adalah Gunung Tangkuban Perahu. Para wisatawan dapat menikmati keindahan
sepuluh kawah yang letaknya berdekatan. Yang paling kondang ialah Kawah Ratu,
Kawah Upas. Jarak tempuh antar kawah tidak terlalu jauh.
Untuk mencapai lokasi wisata ini pengunjung menggunakan mobil dari kota Bandung
melalui Bandung-Cikole. Tiket masuk ke Gunung Tangkuban Perahu per orang Rp17.500
per orang untuk wisatawan lokal. Kunjungan ke Tangkuban Perahu ini sudah disebut
dalam majalah wisata pada 1930-an Mooi Bandoeng.
Gunung Tangkuban Perahu |
Dalam
edisi 11 Mei 1934 Mooi Bandoeng untuk berkunjung ke tempat wisata ini
otoritas memungut bayaran F 2,5 (Gulden) per mobil dan satu Gulden untuk mereka
yang memakai sepeda motor. Untuk mencapai Tangkuban Perahu dibutuhkan waktu tiga
perempat jam dari Bandung. Edisi Januari-Februari 1935 menceritakan kunjungan
tamu agung dari Surakarta. Misalnya pada 11 Februari 1935 Susuhunan Surakarta
dan Ratu Hemas diberitakan berkunjung. Rombongan melihat keindahan Kawah Ratu
didampingi oleh Wedana Lembang. Yang juga tempat kunjungan wisata yang klasik
ialah Observatorium Bosscha merupakan fasilitas penelitian astronomi milik ITB.
Kegiatan utama Observatorium Bosscha adalah penelitian dan pendidikan.
Namun
sejalan dengan Tridharma perguruan tinggi, Observatorium Bosscha kemudian mengadakan
program kunjungan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ada beberapa
kunjungan yang disediakan disini, yaitu Kunjungan siang, Kunjungan malam rutin,
Kunjungan malam permintaan khusus. Lokasinya terletak di Jalan Teropong
Bintang, Cikahuripan, Bandung
Setelah
2000-an sejumlah tempat wisata baru bermunculan di Lembang. Masing-masing dikelola dengan konsep unik. Sebut saja De’Ranch yang memberikan nuansa baru dalam
wisata alam dengan menampilkan nuansa peternakan dimana kuda masih merupakan
hewan pekerja yang utama seperti di zaman cowboy. Nikmati suasana peternakan
sambil menunggang kuda dengan kostum khas cowboy, lahan hijau dan aktifitas lainnya
untuk seluruh keluarga. Selain berkuda, ada banyak permainan yang dapat Anda
mainkan di sini, yaitu flying fox ATV,
memancing, naik delman, sepeda track, balon air, panahan, fun
boat, kereta powpow, Kawasan ini terletak di Jl. Maribaya No 17 Cikahuripan
Lembang. Tempat ini menurut situsnya dibuka dari pukul 08.00 hingga 18.00
Lembang Jungle Discovery
Lembang Jungle Discovery |
Lembang menjadi tempat yang menarik untuk outbound. Bila keluarga atau
perusahaan ingin menikmati keindahan alam di atas ketinggian 1500 meter bisa
menikmati Lembang Jungle Discovery yang berlokasi di kawasan Cikole, Lembang
yang bias dicapai 10 menit dari pusat Kota lembang. Luas areal kawasan wisata
ini mencapai 5 hektar dan sudah berdiri sejak enam tahun silam. Daya tampung
areal yang juga dilengkapi hotel dan restoran ini mencapai sekitar seribu
orang.
Menurut General Manager lembang Jungle Discovery, Adjie Achmed
Furqan pihaknya menawarkan paket outbound dengan lima permainan, masing-masing
Rp20.000 permainan. Namun bila menginap wisatawan dikenakan biaya
Rp750.000/malam, mendapatkan 3 kali makan dan menikmati semua permainan. Kami
juga menawarkan permainan paintball dan kerkuda ujar Adjie kepada travelgad beberapa
waktu lalu. Kunjungan wisata yang juga relatif baru berkembang dan aktraktif
adalah aktifitas memetik stroberi yang dikelola oleh swasta. Menurut sejarah,
budidaya stroberi masuk ke Indonesia pertama kali pada pertengahan 1990-an,
yaitu di daerah Ciwidey. Akibat teknik budidaya yang tidak tepat, stroberi Ciwidey
sempat terpuruk dan tidak memberikan keuntungan bagi para petani lokal. Kondisi
ini berangsur membaik dengan munculnya gagasan mengemas budidaya stroberi menjadi
suatu wisata keluarga di kalangan petani stroberi di Lembang. Konsep ini pun kemudian
menyebar juga ke Ciwidey, Cianjur, dan beberapa daerah lainnya.