Siapa Tak kenal Maladewa, Negara yang menawarkan keindahan dan kesenangan. Jika Anda adalah
penganut Muslim? berwisata ke Maladewa sangat tepat. Pasalnya, di negeri ini,
Islam sangat penting. Bahkan salah satu syarat untuk menjadi warga negara Maladewa adalah harus penganut Muslim.
Banyak warga Amerika Serikat, Australia, Eropa, atau Tiongkok yang menikah
dengan pemuda atau pemudi asal Maladewa harusnya memeluk Muslim untuk bisa
mendapat warganegara. Jumat pun menjadi hari libur resmi di negeri panas ini.
Menyambut Bulan Suci
Ramadan, masyarakat Maladewa mempunyai tradisi
unik Roadha Mas yakni membaca puisi didepan orang banyak, temanya tentang bulan
Ramadan. Tradisi ini biasanya bersamaan
dengan acara buka bersama. Makanan khas masyarakat Maladewa yakni Gulha(bola
ikan), kulhi boakiba
(kue ikan) dan foniboakiba (kue tepung).
Mesjid Khusus Perempuan
Masjid Di Maladewa |
Meski negara ini hanya
sepertiga dari besarnya Singapura, jumlah mesjid di Maladewa ada 725 mesjid
umum dan 266 mesjid khusus untuk kaum perempuan. Tapi, sejak lima tahun lalu,
pemerintah sudah tak lagi mengelola Mesjid khusus perempuan itu dan
mengalihkannya sebagai mesjid umum, sekaligus mengeluarkan peraturan bahwa kaum
hawa diwajibkan melakukan sholat hanya di rumah, meski pada saat idul fitri sekali
pun. Itu sebabnya, di negeri ini sangat jarang melihat kaum hawa berkeliaran.
Di mana-mana hanya terlihat gerombolan para pria yang duduk sangai di tempat
tongkrongan mereka sambil menunggu suara adzan dan semua akan membaur ke mesjid
mana saja sesuai keinginan mereka karena ratusan mesjid tersedia di setiap
sudut jalan.
Suasana Ramadan
Di Maladewa pun, lima
belas menit sebelum adzan, semua toko dan kantor wajib ditutup dan akan dibuka
kembali 15 menit setelah waktu sholat. Selama bulan Ramadan, semua kafe dan
rumah makan, tanpa kecuali, wajib tutup dan hanya buka menjelang waktu berbuka
dan pada pada malam hari. Jika ada yang melawan dengan membuka restoran, tentu
akan langsung didatangi petugas kepolisian Suasana Maladewa yang seperti itu
selama ini selalu terisolasi. Dunia tak banyak tahu dan Maladewa seolah
terisolasi dari pusat sejarah Islam di Timur Tengah dan Asia. Yang lebih banyak
diberitakan tentang Maladewa adalah pesona pantai kawasan ini yang banyak
menarik minat para selebriti dunia.
Sayangnya Maladewa
melalui pemberitaan terkesan sangat
kental suasana magis dan klenik. Padahal, di ibukota Male pun Anda bisa
menikmati paket wisata rohani seharian dengan mengunjungi 10 mesjid terbaik
dari ratusan mesjid di kota itu yang bermuara di mesjidterbesar di kota Male,
Mesjid Sultan Mohammed Thakurufaanu Al-Azzam yang juga dikenal dengan nama
Grand Friday Mosque Male yang juga berada di kawasan Islamic Center.
Mesjid ini juga
sekaligus menjadi mesjid nasional dan Kantor Dewan Agung Agama Islam dan
Kementrian Agama Islam Maladewa. Cukup merogoh kocek sekitar 25 dolar AS atau
sekitar 400 Rufiyaa dan Anda akan ditemani seorang pemandu menjalankan wisata
rohani selama sekitar dua jam. Wisata rohani ini juga menjadi salah satu
andalan Maladewa untuk perekonomian mereka. Rata-rata turis dari Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, Turki, atau negara-negara Timur Tengah selalu
mengambil paket wisata rohani ini.
Jika Anda umat Muslim
dan ingin merasakan suasana puasa seperti di Arab Saudi, Maladewa tentu bisa
menjadi tujuan wisata khusus di bulan Ramadan. Tapi, jika Anda penganut agalam
lain, berwisata ke Maladewa tentu akan membuat anda sedikit meringis karena di
siang hari tak akan ada yang menjual makanan dan minuman.