5 Hal Yang Harus Anda Ketahui Sebelum berlibur Ke Maladewa- Nama Maldives atau
Maladewa, pikiran kita akan langsung melayang ke suasana pantai yang romantis
dengan hamparan laut biru dibalut puluhan resort yang siap memanjakan setiap
pengunjungnya. banyak sekali hal baru yang ditemui dengan melihat langsung
bagaimana kehidupan masyarakat di negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan
atol suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna di Samudra Hindia ini.
1. LUAS DAN LETAK MALADEWA
Maladewa sendiri terletak di sebelah selatan barat daya India dan hanya sekitar 700 km di sebelah barat daya Sri Lanka. Luas negara ini hanya sepertiga dari negara Singapura yaitu 298 km persegi dengan 100% perairan. Negara ini juga merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia yaitu 350 ribu jiwa hasil sensus penduduk 2012.
2.TEMPAT LIBURAN ARTIS INTERNASIONAL
Keindahan Pantai Maladewa |
Negara beribu-kota Male yang memiliki banyak pantai indah dengan pemandangan bawah laut dapat menarik sekitar 700.000 lebih turis. Tak salah kalau negara ini menjadi tujuan wisata sejumlah bintang film dan artis Internasional sekelas David Beckham, Angelina Jolie, Tom Cruise, atau Kardashian bersaudara. Maladewa memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan satu kota. setiap tahunnya Maladewa sangat mengandalkan pariwisata dan perikanan sebagai sumber utama penghidupan rakyatnya. Penangkapan dan pengolahan ikan pun menjadikan Maladewa sebagai salah satu eksportir ikan ke sejumlah negara Asia dan Eropa.
3.TRANSPORTASI KE MALADEWA
Penerbangan kurang lebih lima jam
dari Singapura sampai ke Bandar Udara Male Ibrahim Nasir International Airport
benar-benar cukup melelahkan. Tapi, ketika pesawat masih mencari landasan pun,
pemandangan laut biru dan pasir putih sudah bisa dinikmati. Keluar dari
bandara pun Anda sudah di-sambut deburan ombak biru saat harus naik feri menuju
ibukota Male. Berbeda dengan berkunjung ke negara tetangga lain atau ke Eropa
yang secara otomatis mengharuskan Anda untuk mencari konter ‘money changer’ saat
tiba di bandara.
Resort di Maladewa |
Di Maladewa Anda cukup
bermodalkan dolar Amerika Serikat (AS). Jika berbelanja dengan dolar dan ingin
uang kembali dengan mata uang Maladewa, Rufiyaa, Anda tinggal bilang saja. Atau
jika Anda ingin tetap memegang dolar, mereka akan memberi uang kembali juga
dengan dolar. Uang juga bisa ditukar di toko-toko serba ada atau warung-warung
kampung dimana pun.
4. WARGA BERHATI MULIA
Di Maladewa pun turis tak akan
kesulitan lantaran rata-rata warga bisa berbahasa Inggris meski tetap tak
melupakan bahasa asli mereka, Divehi. Sejak merdeka pada 26 Juli 1965 dari
Inggris, negara yang penduduknya 100% muslim ini pun terbentuk menjadi
Kesultanan Islam yang independen. Tapi, bentuk kesultanan itu hanya bertahan
tiga tahun dan setelah itu berubah menjadi Republik yang dipimpin langsung
oleh Presiden dan Presiden saat ini adalah Abdulla Yammen yang terpilih pada
November 2013 silam untuk periode yang kedua.
Di ibukota Male, rata-rata orang
beraktifitas dengan angkutan air, feri. Pasalnya kondisi ibukota Male yang
sangat kecil membuat roda perekonomian tak hanya berjalan di ibukota, tapi juga
di dua pulau besar, Pulau Hulhumale dan Villilingi dan juga sekitar 26 pulau
kecil milik pribadi yang dikelilingi ratusan resort seperti pulau Mafussi,
Fesdu, Gaathafushi, Kokoa dan lainnya.
Jika ingin ke dua pulau terbesar,
Hulhumale dan Villilingi, Anda bisa melakukan perjalanan pulang-pergi karena
feri yang melintas dari ibukota Male ke dua pulau besar ini ada selama 24 jam
penuh dan akan berangkat setiap 30 menit dengan atau tanpa penumpang. Tapi, ke
pulau-pulau pribadi kecil yang dipenuhi ratusan resort, Anda membutuhkan waktu
paling sedikit dua hari karena pelayanan feri hanya sekali dalam sehari
sehingga Anda harus bermalam di pulau-pulau itu.
Warga Male yang rata-rata berkulit hitam pekat ternyata rata-rata berhati mulia. Anda tak akan pernah tersesat di negeri dewa ini lantaran semua orang berjiwa menolong di negeri ini. Anda tak perlu berpikir soal tip atau sangu karena nyaris semua yang membantu dalam hal apa saja berupa menunjukkan arah jalan atau tempat tertentu bahkan dengan mengantar langsung sampai ke tempat tujuan tak akan pernah mau diberi tip.
Petugas hotel pun jika diberi tip
kerap menolak sehingga harus lebih banyak dipaksa. Selain menikmati alam pantai
yang indahnya sulit dilukiskan dengan kata-kata, Anda juga bisa melakukan
wisata rohani khusus di ibukota Male atau berkunjung ke sejumlah lokasi wisata
dalam kota seperti ke Kawasan Islamic Center yang letaknya di pusat kota atau
mengunjungi Istana bersejarah Mulee Aage, Galeri Seni Esjehi yang terletak di
sebelah timur Taman Kota ‘Sultan Park’ dan merupakan salah satu bangunan paling
tua di Maladewa. Jika tak ingin jauh-jauh menyeberang dengan feri untuk
menikmati alam pantai di sejumlah pulau,
Pantai di Maladewa |
Anda juga bisa memilih tetap
berada di tengah kota karena di sepanjang pinggiran kota ada hamparan pantai
buatan atau ‘Artificial Beach’ yang disedia-kan pemerintah untuk warga
bersantai dan berenang baik di pagi, siang, hingga malam hari. Hanya saja,
berenang di pantai kota ini tak boleh memakai baju renang atau bikini, tapi
harus dengan pakaian renang yang lebih sopan.
5. MAKANAN MAHAL
Catatan penting yang harus
diingat bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke Maladewa adalah meski negara
ini masih terkebelakang dan suasana kotanya persis seperti Jakarta di era
80-an, tetap saja tak ada yang murah di Maladewa. Negeri ini sadar betul akan
potensi mereka sebagai negara wisata sehingga barang-barang hingga makan di
sini cukup mahal. Itu juga lantaran mereka lebih banyak mengambil barang-barang
dari luar. Jangan harap Anda bisa menikmati makanan cepat saji seperti McDonald
atau KFC di Maldives karena mereka sangat anti dengan produk-produk Amerika.
Mulut Anda pun harus dibiasakan dengan makanan beraroma kari yang disediakan di
rata-rata restoran di Maladewa.
-Nonnie rering-