RINGAN

 

Seringkali kita dihadapkan dengan kondisi hidup yang kurang nyaman dan banyak menguras pemikiran. Terkadang terasa sangat membebani. Entah persoalan yang selalu muncul lantaran memang sudah menjadi bagian dari perjalanan yang kita tempuh. Ataupun hal baru yang hadir dengan tiba-tiba tanpa permisi. Tak  heran banyak di antara kita yang akhirnya ‘menyerah’ tak berdaya.

Padahal beban berat menjadi  ringan tergantung pada cara kita  menilainya. Bobot seekor gajah  mungkin seringan kapas saat ia  diukur tanpa gravitasi. Memang  terkesan tak masuk akal membuat  persepsi yang demikian. Tapi itu  kenyataan yang ada dan bisa  dijadikan acuan.

Banyak pilihan cara untuk bisa ‘lolos’ dari jebakan permasalahan yang membelit lantaran salah menilai. Namun sayangnya kebanyakan kita mengandalkan sudut pandang pribadi sehingga seolah olah hanya kita yang mengalami kesulitan. Wajar saja pada akhirnya tak menemukan jalan terbaik, malah cenderung semakin terasa  mencekik. Seandainya kita menganggap setiap persoalan adalah cara Sang Pencipta menyempurnakan eksistensi manusia. Maka akan selalu ada ‘way out’ dengan beragam bentuknya. Tinggal bagaimana kita, apakah menjadi yang pertama menemukannya dan memiliki kesempatan berbagi kepada  sesama atau hanya menunggu dan merengut menyesali nasib.

Bukankah seekor semut mampu mengangkat beban yang melebihi  bobot tubuhnya sendiri?